Jakarta, Anak-anak sudah dibekali dengan gadget-gadget canggih seperti smartphone bahkan sejak usia dini. Kebiasaan ini membuat anak-anak menjadi kurang mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan menjadi antisosial.
Orangtua hanya memfokuskan agar anak-anak mendapat nilai bagus tetapi menomorduakan aspek-aspek lain seperti attitude dan nilai moral sehingga anak-anak rentan stres.
Anak-anak pada usia balita sampai 13 tahun dan remaja sangat memerlukan bimbingan orangtua dalam menonton TV dan menggunakan jejaring sosial.
"Orangtua tidak boleh hanya memanjakan anak dengan peralatan-peralatan canggih tapi tidak memberikan pengarahan dan pengawasan kepada anak. Bukan berarti overprotektif terhadap anak, tapi agar anak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk," kata Dra. Ratih Ibrahim, MM., Psikolog, direktur Personal Growth, lembaga konseling dan pengembangan diri dalam diskusi bersama media di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Ratih menyayangkan apabila banyak anak-anak yang cerdas tapi tidak memiliki empati kepada sesama dan tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Personal Growth mencatat bahwa 4 dari 5 anak yang datang berkonsultasi menunjukkan gejala stres berat. Anak-anak tersebut berusia dari 3 - 13 tahun.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kehadiran orangtua dan orangtua yang terobsesi dengan nilai-nilai akademis anaknya.
0 komentar:
Posting Komentar